Jombang Kota Santri

Beberapa bulan yang lalu Jombang digemparkan dengan kasus Ryan. Sebuah kasus yang tidak diduga muncul. Kasus tersebut populer menhenyak semua lapisan rakyat Indonesia. Tidak hanya Indonesia, dunia Internasional juga kaget akan kasus Ryan.

Tidak terkecuali saya, Adi Dzikrullah, yang sedang belajar di IPB. Kasus Jombang menjadi tren setter dan sentral perbincangan. Apalagi dikalangan mahasiswa IPB. Untungnya mahasiswa Jombang juga banyak yang belajar di IPB, melalui Jombang Agristudent Community (JAC: sebuah Organisasi Mahasiswa Daerah di IPB) mengadakan sebuah sarasehan dengan kerjasama Ikatan Mahasiswa Jawa Timur (IMAJATIM).

Sarasehan tersebut membahan fenomena Kasus Ryan. Acara itu menitik beratkan tentang apa dan bagaimana sebenarnya kota Jombang. Media saat itu sudah terlanjur secara sepihak baik langsung atau tidak langsung telah menggambarkan tokoh Ryan. Sehingga opini publik membentuk citra negatif terhadap Kabupaten Jombang.

Dalam acara tersebut teman teman JAC dan IMAJATIM memberikan sebuah wacana bahwa Jombang merupakan Kota Santri. Terdapat banyak sekali santri dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan di Jombang juga terdapat empat pesantren yang menjadi tren setter pusat pesantren, pusat pendidikan agama di Insonesia.

Dari acara sederhana tersebut diharapkan dapat mengubah opini baik mahasiswa tentang Kota Jombang. Sehingga kesimpulan dari acara itu adalah "Jombang Bukan Kota Jagal, Tapi Kota Santri'.
0 komentar:

Bincang bincang


ShoutMix chat widget

Followers